Tajuk asal: MH370 Bawa Baterai Lithium di Cargo Tapi Dinilai Aman
Oleh: Mulya Nurbilkis - detikNews
Pesawat Malaysia Airlines Hilang Jakarta - Malaysia mengakui bila di pesawat yang hilang MH370 membawa angkutan barang berupa baterai lithium ion. Namun walau membawa baterai lithium di cargo pesawat, pihak Malaysia menegaskan sepenuhnya aman. Pengepakan baterai (Baca: penge-pack: pembungkusan) itu dilakukan dengan sesuai prosedur.
Seperti dikutip Strait Times, Sabtu (22/3/2014), baterai lithium itu biasa dipakai untuk laptop dan telepon seluler. Memang ada kemungkinan baterai itu mengalami panas dan terbakar, tapi hal itu amat kecil kemungkinannya.
Pihak berwenang di Malaysia menjelaskan, soal baterai itu juga diselidiki sebagai salah satu kemungkinan menjadi penyebab gangguan di pesawat. Tapi setelah diteliti pihak berwenang tak menemukan adanya dugaan ke arah baterai menjadi penyebab, dasarnya pengepakan baterai itu sudah sesuai standar.
"Itu bukan hal yang membahayakan. Kami mengepaknya sesuai aturan keselamatan penerbangan sipil," kata CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya. Jauhari juga menyampaikan bahwa baterai itu juga biasa dibawa maskapai lain dan tak terjadi apa-apa.
Pencarian MH370 masih terus dilakukan. Pesawat yang hilang sejak 8 Maret lalu dan membawa 239 orang termasuk kru pesawat ini masih belum ditemukan jejaknya.
Oleh: Mulya Nurbilkis - detikNews
Pesawat Malaysia Airlines Hilang Jakarta - Malaysia mengakui bila di pesawat yang hilang MH370 membawa angkutan barang berupa baterai lithium ion. Namun walau membawa baterai lithium di cargo pesawat, pihak Malaysia menegaskan sepenuhnya aman. Pengepakan baterai (Baca: penge-pack: pembungkusan) itu dilakukan dengan sesuai prosedur.
Seperti dikutip Strait Times, Sabtu (22/3/2014), baterai lithium itu biasa dipakai untuk laptop dan telepon seluler. Memang ada kemungkinan baterai itu mengalami panas dan terbakar, tapi hal itu amat kecil kemungkinannya.
Pihak berwenang di Malaysia menjelaskan, soal baterai itu juga diselidiki sebagai salah satu kemungkinan menjadi penyebab gangguan di pesawat. Tapi setelah diteliti pihak berwenang tak menemukan adanya dugaan ke arah baterai menjadi penyebab, dasarnya pengepakan baterai itu sudah sesuai standar.
"Itu bukan hal yang membahayakan. Kami mengepaknya sesuai aturan keselamatan penerbangan sipil," kata CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya. Jauhari juga menyampaikan bahwa baterai itu juga biasa dibawa maskapai lain dan tak terjadi apa-apa.
Pencarian MH370 masih terus dilakukan. Pesawat yang hilang sejak 8 Maret lalu dan membawa 239 orang termasuk kru pesawat ini masih belum ditemukan jejaknya.
Catat Ulasan